Kabupaten Banjar — Penyerangan terhadap para ustadz tidak boleh diremehkan, hal ini disampaikan anggota DPR RI Komisi III Habib Aboe Bakar Al-Habsy saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, pada Jum’at (25/6) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Hal ini, lanjut Habib Aboe, disebabkan karena banyaknya penyerangan yang dialami oleh para ustadz.
“Kalau kita lihat banyak kejadian penyerangan, tanggal 21 September kemarin Seorang Ustadz di Mustikajaya, Bekasi menjadi korban pembegalan dan pembacokan, sehari sebelumnya Ustadz Chaniago yang sedang memberikan ceramah di Masjid juga diserang. Dua hari sebelum itu Ustadz Marwan, menjadi korban penembakan di depan rumahnya yang terletak di kecamatan Pinang, kota Tangerang, sedangkan kejadian yang agak lama kita ingat ada penyerangan kepada almarhum Syaikh Ali Jaber. Tentunya itu semua tidak boleh diremehkan, kita harus memberikan perhatian yang serius,” terang Sekjen DPP PKS ini, dikutip dari laman resmi fraksi pks.
Habib Aboe Bakar menyampaikan perlunya langkah langkah preventif yang dilakukan.
“Salah satunya adalah dengan sosialisasi empat pilar. Dengan kegiatan ini diharapkan masayrakat akan meningkatkan toleransi. Akan ada rasa saling menghormati atas kegiatan keagamaan yang dilaksankan di tengah masyarakat. Ini dapat menjadi salah satu upaya preventif yang cukup bagus”, ujar Anggota MPR RI dari Dapil Kalsel 1 tersebut.
“Upaya preventif lain yang bisa dilakukan adalah dengan pengamanan yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan. Jadi Ketika menyelenggarakan kegiatan panitia harus sudah menyiapkan pola pengamanan untuk para ustadz yang memberikan ceramah atau pengajian. Hal ini perlu menjadi bagian dari SOP penyelenggaraan kegiatan keagamaan yang menghadirkan ustadz, kyai, tuan guru atau tokoh agama lainnya”, papar Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI tersebut.
Selain itu, setiap kegiatan yang cukup besar Habib Aboe menyarankan agar panitia berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat.
“Jadi jika kegiatannya agak besar, lebih baik jika panitia berkoordinasi dengan Babinkamtibmas atau polsek setempat. Sehingga nanti aparat keamanan dapat membantu menjaga keaamanan saat kegiatan dilaksanakan. Ini adalah salah satu upaya untuk menghindari kejadian penyerangan yang tidak diinginkan”, terang Anggota Komisi III DPR RI tersebut.